Cerita Hot Pak Polisi Yang Bermain Kasar Dengan Sang Istri - Cerita Hot Terpanas

Kamis, 26 April 2018

Cerita Hot Pak Polisi Yang Bermain Kasar Dengan Sang Istri

CeritaHotTerpanass - Kisah Dewasa ini berawal ketika aku sedang liburan ke luar kota dan kena tilang oleh pak polisi yang sangat tampan dan seksi. Penasaran kah ? Mari kita lanjutkan...


Aku sangat menyukai pergi dgn menggunakan mobil, terutama untuk daerah daerah yg belum pernah aku kunjungi dgn demikian aku dapat melihat banyak pemandangan alam serta juga untuk menjaga stamina tubuh.

Karena dgn berkendaraan jarak jauh, pastilah dibutuhkan stamina yg tinggi dan ini aku sukai. Ada lagi hal hal kecil yg aku sukai karena dgn berkendaraan seorang diri, kadang kadang aku bisa mendapat rejeki berupa perempuan cantik yg kerap kali kutemui diperjalanan.

Hal ini aku alami ketika suatu hari aku pergi ke Semarang dgn mengendarai Mercedesku, semuanya berjalan dgn lancar, aku sempat mampir dibanyak tempat untuk sekedar bersantai dan menikmati pemandangan alam. Tetapi tanpa diduga disatu jalan pintas ditengah hutan yg aku sendiri kurang mengenal, aku terjebak pohon roboh.

Aku jadi kuatir, karena kota terakhir yg aku lewati sekitar 54 km dibelakangku, padahal saat itu hari sudah agak sore, dgn kesal aku keluar dari mobil dan menunggu sebentar, aku sudah hampir memutuskan untuk kembali kekota Pekalongan ketika kulihat ada sepeda motor datang menghampiriku. Aku segera melambai lambaikan tangan memintanya berhenti.

Ternyata penumpangnya adalah seorang pria dan wanita, si pria seorang laki laki dgn tubuh tinggi besar berkumis melintang dan wajah yg kasar sekali, rupanya adalah seorang polisi hutan, hal ini kulihat dari seragamnya, yg membuat aku berdebar adalah perempuannya. Si perempuan benar benar menarik, badannya montok, tinggi besar, berkulit putih bersih dan wajah yg menarik sekali. Hidung mancung, mata yg bulat dan bibir penuh menampilkan sensualitas seorang wanita.

Si pria dgn tersenyum senyum yg aku lihat memuakkan sekali menanyakan apa keperluanku, kukatakan apa dia bisa membantu menyingkirkan pohon yg roboh itu, kukatakan kalau aku mau bayar berapa saja asal pohon dapat disingkirkan dan aku dapat meneruskan perjalanan.

dgn wajah yg dibuat sesopan mungkin dia menyatakan bahwa dia sanggup untuk mencari orang untuk meminggirkan pohon tersebut. Mendengar itu aku langsung mengeluarkan uang 200 ribu untuk kuberikan padanya.Kukatakan bahwa itu untuk uang muka, nanti kalau pohonnya sudah minggir akan aku beri lagi.

Menerima uang itu dia segera bertindak, disuruhnya perempuan cantik yg rupanya isterinya itu untuk menunggu dan dia segera pergi dgn sepeda motornya. Aku bersorak girang karena ditinggal berdua dgn perempuan secantik ini ditengah hutan sepi, tetapi aku tak berani semberono karena aku belum mengerti bagaimana perempuan ini.

Ternyata Sonia nama isteri polisi hutan itu gampang diajak bicara bahkan sedikit genit, apalagi ketika kutanya hal yg agak agak berbau porno, berkali kali dia tertawa terkikik mendengar perkataanku. Aku benar benar suka dgn perempuan ini, giginya putih dan rata sekali, susunya besar sekali, karena kuperhatikan dari tempat dudukku, susunya yg putih itu kelihatan menonjol sekali.

Suasana yg sepi membuat nafsuku jadi naik ke otak dan ingin melakukan persetubuhan dgnnya, Penisku juga ngaceng tapi aku masih kuatir kalau Sonia menolak. Akhirnya tanpa pikir panjang aku pura pura kencing dipohon dekat mobilku, aku yakin kalau dia memperhatikan aku, karena cara kencingku sengaja sedikit kuarahkan padanya.

Benar saja Sonia tertawa melihat Penisku dan dia melengos, melihat reaksinya itu aku makin berani, secara sengaja aku mendekati dia sementara Penisku yg ngaceng masih kukeluarkan dari celana. “Apa punya suamimu sebesar ini Son ?” tanyaku penuh nafsu karena ingin melakukan persetubuhan dgnnya.

Sonia mendorong badanku sambil berkata “Lebih besar lagi, sana Pak, nanti ada yg lihat lho !” Aku tertawa sambil memasukkan Penisku, aku menganggap kata katanya tadi itu hanya omong kosong, aku yakin dia juga suka dgnku, hanya mungkin dia masih takut kalau ketahuan suaminya yg memang wajahnya galak dan licik itu.

Dalam hati aku sudah memutuskan untuk malam ini bermalam dirumahnya saja, karena aku benar benar ingin melakukan persetubuhan dgn tubuh Sonia yg montok itu. Rupanya keberuntungan masih berpihak kepadaku, karena ternyata ketika Parman suami Sonia kembali, dia belum menemukan cukup orang untuk memindahkan pohon itu, mungkin agak malam baru ada cukup banyak orang.

dgn nekad aku bertanya apakah aku bisa bermalam saja dirumahnya agar besok pagi bisa melanjutkan perjalanan Seperti yg kuduga, dgn senang hati Sonia mengajak aku kerumahnya, aku menarik nafas lega, ketika aku menoleh ke Sonia, Sonia yg berdiri dibelakang suaminya tersenyum mendengar aku akan bermalam dirumahnya, semoga aku dapat melakukan persetubuhan dgnnya.

Kukeluarkan lagi uang 200 ribu dan kuberikan pada Sonia dgn pesan untuk belanjanya. Sonia ragu ragu menerima, tetapi aku paksa saja. Parman sangat senang, dia terus tersenyum dan berbicara panjang lebar, tetapi tak bisa menghilangkan kesan kejam dan licik dari wajahnya. Aku sendiri sempat heran, kenapa orang secantik Sonia bisa dikawin pria seperti Parman ini.

Kuiikuti sepeda motor Parman yg bergoncengan dgn Sonia untuk menuju rumahnya, ternyata rumah mereka agak jauh ditengah hutan jati yg menjadi tanggung jawab Parman sebagai polisi hutan. Rumahnya cukup besar tetapi masih terbuat dari bambu, dikelilingi oleh pohon jati yg besar.

Meskipun terpencil, ternyata rumah itu memiliki tenaga listrik yg berasal dari diesel kecil. Menurut dedy tenaga listrik diperlukan untuk komunikasinya dgn pusat pengawasan hutan di Semarang. Aku mendapat kamar yg kecil dgn dinding dari bambu, tetapi keadaan kamar itu cukup rapi dan bersih.

Ketika aku dan Parman sedang berbincang, kulihat Sonia lewat dgn hanya memakai sarung yg menutupi buah dadanya, aku menelan ludah melihat kemulusan pundaknya serta susunya yg menyembul keluar dari balik sarung itu, aku pura pura tak memperhatikannya, karena aku kuatir kalau Parman jadi curiga kepadaku.

Aku terus mengharap agar Parman mau keluar sebentar agar aku bisa mencari alasan untuk mengintai Sonia yg sedang mandi tetapi Parman terus saja berbicara tanpa henti. Akhirnya aku jadi bosan dan putus asa, aku memperkirakan bahwa tak mungkin aku dapat menikmati tubuh Sonia karena suasananya yg tak memungkinkan ini. Sampai Sonia masuk kembali setelah dari kamar mandi, aku masih terus bercakap dgn Parman.

Sonia kuperhatikan sedang mempersiapkan makan malam untuk kami. Makan malam sederhana sekali tetapi Sonia rupanya pandai memasak dan lagi pula dia ingin menjamuku sehingga segala persediaan makanan dikeluarkan. Selesai makan aku segera minta permisi untuk tidur.

Rupanya kamarku bersebelahan dgn kamar Sonia dan Parman, karena tadi kulihat Sonia keluar masuk kekamar sebelah begitu juga dgn Parman. Setelah kurapatkan pintu aku duduk diatas tempat tidur sambil melamun, saat itulah pandanganku tertambat pada sebuah lubang kecil didinding bambu pembatas kamarku dan kamar Parman, letaknya agak tinggi sehingga aku harus mencari kursi untuk memanjat.

Setelah aku yakin bahwa pintu kamarku telah terkunci rapat, barulah aku berani mengintai kekamar sebelah, aku jadi berdebar debar, karena aku bisa melihat pemandangan dikamar sebelah dgn sangat leluasa sekali, aku dapat melihat tempat tidur mereka dan semua bagian kamar itu tanpa ada yg tersisa.

Kubaygkan seandainya nanti Sonia berganti pakaian atau apa dikamar itu, pasti aku dapat melihatnya dgn jelas. Kuperhatikan Sonia dan Parman masih bercakap cakap diluar, kadang kadang kudengar tertawa Sonia yg merangsang, mungkin mereka sedang bercumbu, agar mereka tak curiga kalau aku tak tidur, maka aku sengaja mematikan lampu kamarku.

Tak lama kemudian kudengar pintu kamar Parman dibuka dan langkah kaki memasukinya, aku segera berjingkat menaiki kursiku dan mengintai, kulihat Sonia didalam kamar sendirian, entah dimana Parman, tetapi tak lama kemudian Parman masuk kekamar dan menyusul Sonia yg sudah berbaring diatas tempat tidur itu. Parman kulihat merangkul Sonia dan berbisik bisik. Setelah itu keduanya bangkit dari berbaringnya dan sama sama membuka pakaiannya, hatiku berdebar keras. Seperti yg kuduga, mereka akan bersetubuh dan aku dapat melihat adegan persetubuhan !

Tubuh Sonia yg telanjang bulat betul betul membuat liurku bertetesan, mulus dan montok sekali, susunya seperti semangka dgn pentil yg kecil sekali sementara perutnya langsing dgn selangkangan yg penuh oleh jembut hitam keriting. Tetapi yg paling membuat aku takjub adalah Parman ! Penis Parman benar benar hebat, panjangnya melebihi panjang Penisku ditambah lagi dgn ujungnya yg membengkak seperti jamur besar sekali.

Aku membaygkan betapa leganya Sonia merasakan tusukan Penis sebesar itu. Dasar orang desa, setelah sama sama telanjang, Sonia langsung tidur mengangkang sambil tangannya merentangkan liang nonoknya sendiri, Parman pun langsung menindih Sonia dan menuntun Penisnya keliang nonok Sonia.

Aku melotot melihat nonok Sonia yg merah tua menganga menanti Penis Parman, begitu Penis Parman masuk kedalam liangnya, Sonia langsung mengangkat kedua kakinya tinggi tinggi sambil direntangkan lebar lebar, rupanya dia juga merasa kalau Penis suaminya terlalu gede. dgn sangat cepat Parman menggerak gerakkan pantatnya maju mundur sementara Sonia dgn cepat pula memutar mutar pantatnya mengimbangi gerakan Parman !

Suara Sonia yg merintih rintih membuat aku jadi makin bernafsu, Penisku rasanya tak tahan ingin mencari nonok untuk kusetubuhi, tetapi sungguh sial nasibku, ditengah hutan tanpa nonok, aku justru harus menyaksikan adegan persetubuhan yg seperti ini. Parman dgn kasar terus merojok nonok Sonia sambil mulutnya menciumi susu Sonia, tiba tiba saja Parman melenguh seperti kerbau yg digorok dan gerakan pantatnya mengejang ngejang.

Aku yakin kalau Parman sudah memuntahkan air maninya. Setelah berdiam diri beberapa saat, Parman langsung menggulingkan dirinya kesamping sehingga Penisnya yg sekarang sudah mengkerut itu tampak menjijikkan karena penuh dgn lendir air maninya.

Kuperhatikan wajah Sonia ternyata tak sedikitpun terlihat kepuasan diwajah itu, justru yg terlihat adalah rasa kecewa, rupanya Sonia belum berhasil mencapai kepuasannya sementara Parman sudah loyo. Sonia berbaring terlentang dgn kakinya terkuak lebar menampakkan nonoknya yg berkilau karena lendir dari Penis Parman, tangannya diam diam menggosok gosok susunya.

Parman sendiri, tampaknya tak perduli dgn isterinya, ia menarik selimut dan langsung tidur dgn membelakangi Sonia. END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar