Kenikmatan Yang Tak Pernah Ku Bayangkan - Cerita Hot Terpanas

Kamis, 29 Maret 2018

Kenikmatan Yang Tak Pernah Ku Bayangkan

CeritaHotterpanass - Sudah lebih dari 2 tahun aku bekerja sebagai pembantu rumah tangga , majikanku ini terkenal kaya raya dan juga baik hati apa lagi dia adalah kepada desa yang di segani oleh semua masyarakatnya , majikan ku ini bermain bapak Angga , selama bekerja disini aku mereasakan enak dan ada tidak enak nya menjadi pembantu disini , dan kejadian selama tinggal disini sudah beberapa kali aku di perkosa oleh majikan ku sendiri.



Pada malam itu terasa sangat panas sekali , aku mau tidur aja susah. Kemudian aku buka jendela di kamar ku agar angin nya masuk ke dalam kamarku dan aku berganti baju dan celanaku dengan daster tipis , aku menyalakan kipas angin baru aku bisa tertidur pulas . Yang membuat ku bingung pada waktu itu aku malah bermimpi dengan sopor nya pak Angga.

Namanya Kang Didi , dalam mimpi ku dia mendatangiku dan kemudian dia memelukku tanpa pakaian dan telanjang total , walaupun usia nya yang sudah tua tetapi badan nya itu yang kekar seperti orang kebanyakan fitnes , belui mempunyai tubuh yang kekar dan berotot.

Yang membuatku geli adalah sebatang terong yang menggantung indah di pangkal pahanya . Ih , begitu menggemaskan . Perlahan – lahan beliau mendekatiku dan langsung meremas – remas buah dadaku yang telah terbuka bebas tanpa ada penghalang.

Entah kenapa belaian pak Didi terasa sangat nyata , seperti bukan di dalam mimpi . Bahkan ketika bibir nya mulai melumat kupingku aku sempat tersentak dan perlahan – lahan aku terbangun dari tidurku . Namun betapa terkejutnya aku saat mengetahui apa yang sebenar nya telah terjadi.

Ternyata apa yang aku rasakan tadi bukan lah sekedar mimpi saja. Di hadapan ku ternyata benar – benar ada sosok pak Didi yang memeluk tubuhku.

Pak Didi !! Apa yang telah bapak lakukan . ? Aku mendoron tubuh Pak Didi kuat – kuat sehingga di terjatuh ke arah belakang.

Segera aku menutupi tubuh ku yang ternyata hampir telanjang dengan selimut.

Tenang neng ! Sudah lama sekali bapak menahan nafsu terhadap eneng. !

Kembali pak Didi mencoba memeluk tubuh ku . Namun kembali aku mendorong tubuh pak Didi kuat – kuat ke belakang.

Pergi ! Atau saya akan teriak.!

Silahkan saja teriak.!

Percuma saja kamu teriak , karena tidak akan ada orang yang akan mendengar mu. Apa kamu lupa kalau pak Angga dan keluarga tadi sore sudah berngkat ke bali untuk liburan ? Jadi lebih baik kamu turuti saja keinginan ku ! Pak Didi tersenyum sinis.

Aku semakin takut ketika pak Didi kembali mendekatiku . Segera saja aku melompat dari temapt tidur ku dan mencoba berlari ke arah pintu dengan kondisi telanjang. Namun sial nya ! aku kalah cepat dengan Pak Didi.

Dengan sigap dia menyergapku dari belakang dan menghimpitkan tubuh ku earah dinding. Kedua tangan nya memegang kuat – kuat tangan ku atas tembok , sedangkan kedua kaki nya telah mengunci kedua kaki ku sehingga aku sangat sulit untuk bisa bergerak.

Aku mencoba untuk meronta sekuat tenaga. Namun percuma saja , tenaga pak Didi , jauh lebih kuat dibandingkan dengan tenagaku yang hanya seorang wanita biasa. Semakin aku kuat meronta , semakin kuat juga cengkraman nya di tubuhku.

Tolong pak ! lepaskan eneng pak ! aku menangis sembari mengemis kepada nya . Namun percuma saja , beliau tidak mendengarkan perkataan ku . Bahkan dengan liar nya pak Didi menghujaniku dengan ciuman mautnya.

Perlahan – lahan tenagaku terkuras habis. Tubuh ku menjadi begitu lemas . Aku sudah tidak dapat berbuat apa – apa lagi dan aku hanya bisa pasrah dan mengharapkan belas kasihan dari Pak Didi.

Yang bisa ku lakukan hanya lah menuruti semua keinginan nya dan juga permainan nya Pak Didi . Perlahan cengkraman pak Didi mulai mengendor.

Pemerkosaan Ini Sungguh Memberiku Kepuasan 

Perlakukan nya yang awal nya kasar mulai melunak dan berubah menjadi lembut , bahkan aku mulai masuk kedalam permainan nya ketika dengan lembut Pak Didi menggesek – gesek kan batang penis nya ke atas pahaku.

Seketika kaki ku terasa lemas dan lunglai . Aku tidak kuat lagi menahan berat badan ku sendiri , sehingga aku mulai terkulai. Namun dengan sigap , pak Didi segera menangkap tubuhku lalu mengangkat nya ke atas kasur.

Sesaat terlintas di wajah Pak Didi sebuah senyuman kemenangan , kemudian dengan lembut dia mulai melumat bibir ku. Entah kenapa aku tidak bisa menolak ciuman nya itu . Bahkan ketika ada dorongan kuat dari dalam diriku untuk membalas lumatan bibirnya itu.

Nah , begitu dong Neng ! kalau begini kan terasa lebih enak ! kata pak Didi merasa senang. Aku tersenyum terseyum tersipu – sipu . Bapak benar mungkin alangkah baik nya jika Eneng menuruti bapak dari pertama. Lagian Neng sudah lama tidak mendapatkan sentuhan laki – laki.

Kembali pak Didi terseyum senang . Trus , ngapain Neneng tadi pake berontak – berontak coba. ?

Tadi saya cuma terkejut saja pak . Di balik penampilan bapak yang baik dan juga lembut itu kok bisa bapak tega – tega nya bapak mencoba untuk memperkosa saya.

Tapi , ah sudahh lah pak ! yang penting sekarang sudah menjadi milik bapak seorang !.

Kembali pak Didi mulai meciumku. Ciuman nya mulai merambat melalui leherku kemudian turun ke buah dada ku. Kumis yang kasasr menyapu kulit dadaku sehingga menimbulkan kenikmatan tersendiri yang semakin memubatku serasa berada di surga.

Ciuman dan jilatan yang di lakukan oleh Pak Didi terus bergerak turun. Sementara tangan kiri nya meremas – remas buah dadaku , tangan kanan nya tengah sibuk di pangkal pahaku membuat pilinan – pilinan yang sangat nikmat kurasakan.

Oh , Pak Didi ! jangan menyiksa ku seperti ini ! rengekku. Pak didi tidak memperdulikan ucapanku.

Justru ia malah menyibakkan bulu – bulu yang menghalangi pintu masuk goa dabarku ini.

Wah , Neng ! indah sekali goa miliki kamu . Warna nya merah mudah dengan bau nya yang semerbak. Oh neneng sungguh mempesona.

Bagaikan sekuntum mawar merah yang sedang mekar di pagi hari , pasti neneng merawatnya dengan baik.

Oh , neng ! aku suka sekali dengan goa miliki kamu yang seperti ini !

Perlahan – lahan pak Didi menjulurkan lidah nya dan menyapu permukaan goa nya.

Terasa kasar memang , tetapi sungguh nikmat !

Ayoklah , pak ! ouhh , aku sudah tidak tahan lagi.

Aku terus mengemis kepada pak Didi . Namun dia terus mempermainkan emosiku . Akhirnya aku mencari cara lain.

Aku mencoba menggerayangi tubuh kekar pak Didi sambil mencari – cari buah terong yang menggantung di pangkal pahanya itu. Dan tidak susah bagiku utnuk menemukan buah terong yang cukup besar itu. Dengan lembut dan manja , aku mulai mengocok batang kontol nya Pak Didi di sertai dengan pijatan – pijatan yang membuat beliau merem melek.

Perlahan aku membimbing kontol nya menuju ke lobang goa ku yang sudah sangat basah. Namun dengan nakal , Pak Didi hanya menempelkan dan menggesek – gesekkan ujung kepala kontol nya di atas bibir vagina ku.

Terasa sangat geli memang , tetapi sensasi dan kenikmatan nya yang aku rasakan terasa sangatlah begitu nikmat . Belum pernah aku merasakan kenikmatan yang seperti ini.

Ohh , pak Didi ! ayoklah , aku udah gak tahan lagi , cepet masukin dong ! aku sudah tak bisa tahan lagi jika di perlakukan seperti itu terus.

Perlahan aku menaikan pantat ku ke atas untuk menyambut kontol nya pak Didi yang sudah ngaceng. Kemudian aku menekan pantat pak Didi ke bawah supaya kontol nya itu bisa masuk dengan cepat dan sempurna.

Aaaarggggghhh !! aku menjerit kecil ketika batang kontol pak Didi yang besar itu menembus ke goa yang dalam . Awal nya terasa seret dan perih , dikarenakan ukuran kontol Pak Didi yang cukup besar dan panjang jika di bandingkan dengan milik suamiku.

Namun setelah kontol nya itu tertanam beberapa saat di dalam liang vaginaku , rasa perih itu perlahan berubah menjadi rasa nikmat dan puas. Perlahan – lahan pak Didi mulai menggoyangkan pantatnya naik turun.

Hhhohhh…. Pak ! Sssss,,enak pak ! aku jadi ngomong tak karuan.

Ayo , neng ! goyangkan juga pantat mu!

Ohhhh…aahhh….ahhh.. ! aku menuruti saja kata pak Didi. Kucoba untuk mengikuti irama dan gerakan – gerakan nikmat yang di lakukan oleh pak Didi.

Gesekan – gesekan halus antara batang kontol pak Didi dengan liang – liang vagina ku terasa sangat nikmat.

Ohh , Neng ! yah begitu ! terus goyangkan pantatmu ! uhhh , ohhh , yes ! Pak didi tampak begitu menikmati permainan kami.

Kulihat muka nya yang menengadah dengan mata yang terpenjam , seolah – olah meresapi sedotan dari liang vagina ku . Sesekali dari bibirnya terdengar lenguhan dan desisan kenikmatan.

Pemerkosaan Ini Sungguh Memberiku Kepuasan 

Aku pun juga mneikmati sodokan – sodokan mantap batang kontol pak Didi.

Bahkan aku memeluk tubuh kekar Pak Didi dengan erat. Seolah tak ingin berhenti dari permainan yang di berikan nya itu. Keringat mengalir cukup deras melalui pori – pori tubuh kami , sehingga dada pak Didi yang berbulu lembut tampak begitu mengkilat karena di basahi oleh keringat.

Aku tidak menyangka , ternyata di usianya yang sudah mencapai setengah abad itu , pak Didi masih memiliki stamina yang cukup prima . Sampai – sampai aku kewalahan menghadapi goyangan dan sodokan mautnya.

Hingga akhirnya aku merasakan ada sesuatu yang berdenyut dari dalam rahim ku.

Ooohhhh , pak ! saya mau ke …luar ! SSshhhtttt …Aaaarrrghhhhhh ! Aku tidak kuat lagi menahan sesuatu yang mendesak keluar dari dalam rahimku.

Namun Pak Didi masih terus mengayunkan kontol nya keluar masuk dan menusuk – nusuk goa vagina ku. Dan beberapa saat kemudian , aku juga merasakan batang kontol pak Didi mulai berdenyut – denyut di dalam vagina ku.

Sampai akhirnya . Aaaooouuggghhh… Neng ! nikmat bangetttt ! Cairan putih kental menyembur deras dari ujung kontol pak Didi.

Pak Didi kemudian menjatuhkan diri ke atas tubuhku , nafasnya tampak terengah – engah dan terlihat kecapean.

Ohhh , Pak Didi ! bapak memang benar – benar hebat. Sudah lama saya tidak merasakan kenikmatan seperti ini.

Terima Kasih ya pak ! aku memeluk tubuh kekar Pak Didi.

Ku sandarkan kepalaku di dada milik pak Didi sambil mengelus – elus lembut bulu – bulu lembut yang berbasis rapi sampai ke pangkal pahanya itu. Dengan lembut pula pak Didi mulai membelai rambut ku yang sedikit basah karena keringat. Ah , ternyata di perkosa itu tidak selamanya tidak enak. Kali ini aku justru mengharapkan nya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar